meteor

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 Oktober 2012

Puasa Sunah Tarwiyah dan Arafah


13510478451896868725
Sumber Foto : Kompas
===================
Sedikit Tentang Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah
=================
Assalamualaikum wr wb
Sahabatku rahimajkumullah,
Salah satu Puasa sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Saw adalah puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.

Hal ini berdasarkan hadits shahih darii Siti Hafshah r.a. ia berkata, ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw.: Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram), puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah), puasa tiga hari pada setiap bulan dan melakukan salat dua rakaat sebelum salat subuh.” (Riwayat Ahmad dan Nasa-i dalam kitab Fiqhus Sunnah, juz I, halaman 380; dan Sunan Nasa-i, juz IV, halaman 220)
Dalam hadits yang lain, diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya [HR. Abu Dawud)
Namun demikian di bulan Dzulhijah, umumnya kita orang Indonesia melaksanakan puasa pada tanggal 8 dan/atau 9 Dzulhijah. Saudara-saudara kita kaum Nahdliyin (NU) biasa puasa 2 hari, yaitu tanggal 8 dzulhijah (Puasa Tarwiyah) dan 9 Dzulhijah (Puasa Arafah). Sedangkan saudara2 kita dari Muhammadiyah dan Persis umumnya hanya puasa 1 hari (Puasa Arafah).
Masing-masing tentunya punya dasar (dalil). Yang puasa tanggal 8 Dzulhijah (Tarwiyah) mendasarkan pada hadits dimana Rasululah SAW bersabda, "Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun." (HR. Imam Dailami di kitabnya Musnad Firdaus).
Hadits yang diriwayatkan Imam Dailami ini oleh sebagian ahli hadits dianggap hadts dhaif. Namun demikian kita sepakat dan tidak dapat dibantah bahwa Puasa adalah suatu perbuatan baik (kebaikan) terlebih bila dilakukan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah.
Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa Rasululah SAW bersabda,
"Tidak ada perbuatan yang disukai oelh Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah."
Para Sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, Walaupun jihad di jalan Allah?"
Rasulullah bersabda,
"Walaupun jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (mati Syahid)."
(HR. Bukhari).
Juga tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).
So, tidak perlu kita mempertentangkan terlebih membidahkan Puasa Tarwiyah.
Puasa Arafah (9 Dzulhijah)
------------------------
Tentang puasa hari Arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah), para ulama memfatwakan bahwa puasa pada hari itu hukumnya sunnah, bahkan termasuk sunnah muakkadah artinyai sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.
Dasar hukumnya sebagaimana hadis Rasulullah Saw: Dari Abi Qatadah r.a., ia berkata Rasulullah Saw. telah bersabda : … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu”. [Shahih riwayat Imam Muslim (3/168), Abu Dawud (no. 2425), Ahmad (5/297, 308, 311), Baihaqi (4/286) dan lain-lain]
Menurut Ulama Puasa Arafah memiliki keistimewaan sbb:
1. Allah SWT mengampuni dosa-dosanya selama dua tahun, tahun lalu dan yang akan datang.
2. Allah SWT menjaganya untuk tidak berbuat dosa selama dua tahun
3. Pembebasan dari api neraka nanti.
Adapun pada tahun pertama, maka dosa-dosanya akan diampuni. Sebagian ulama berpendapat bahwa bila seseorang yang melakukan maksiat pada tahun itu, maka Allah SWT akan menjadikan puasa di hari Arafah yang ia lakukan di tahun lalu akan sebagai penghapus dosa, sebagaimana ia menjadi penghapus dosa di tahun sebelumnya.
Puasa Arafah adalah Puasa tanggal 9 Dzulhijah, bukan puasa Wuquf. Sehingga  kalau ada perbedaan tanggal 9 Dzulhijah antara Arab Saudi dan Indonesia, berdasarkan jumhur Ulama kita ikuti sesuai MUI / Pemerintah. Karena kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.
Namun demikian Insya Allah untuk tahun 2012 M atau 1433 H ini, berdasarkan pengumuman Pemerintah Arab Saudi, wuquf di Arafah ((tanggal 9 Dzulhijah) sama dengan 9 Dzulhijah di Indonesia, yaitu hari Kamis besok (25 Oktober 2012). Alhamdulillah
Sahabatku,
Selamat berpuasa sunnah Tarwiyah bagi yang mengamalkannya dan juga selamat puasa Arafah baghi teman2 yg akan menjalankan esok hari, Semoga Allah Swt melipatgandakan pahala kebaikan puasa kita dan semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosanya kita selama dua tahun, tahun lalu dan yang akan datang dan semoga Allah SWT menjaga kita untuk tidak berbuat dosa selama dua tahun serta Semoga Allah membebaskan kita dari api neraka kelak. Aamiin
Baraka Allah fikum. Aamiin

Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More